Pengembalian Atas Investasi Modal dan Analisis Profitabilitas PT. Astra Agro Lestari (Part 2)

a.    Pengembalian atas asset operasi bersih

Pengembalian atas asset operasi bersih (RNOA) dapat dihitung sebagai berikut:

Langkah awal yang dapat dilakukan untuk menganalisis pengembalian atas asset operasi suatu perusahaan adalah memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi komponen operasi dan non operasi. Perbedaan antara aktivitas operasi dan non-operasi AALI dirangkum dalam penyajian neraca berikut ini :

Neraca Aktivitas Operasi Bersih dan Non-operasi (keuangan) PT. Astra Agro Lestari 31 Desember, Tahun 2008 sampai 2012

Aktivitas Operasi dan-Non Operasi (Keuangan)	TAHUN
	2012	2011	2010	2009	2008
ASET OPERSI BERSIH
Aset Operasi (OA)
Kas dan setara kas	227,769.00	838,190.00	1,240,781.00	788,549.00	867,676.00
Piutang usaha - Bersih	40,217.00	5,374.00	50,668.00	150,091.00	16,346.00
Persediaan - Bersih	1,249,050.00	769,903.00	624,694.00	610,031.00	781,363.00
Uang muka	174,858.00	177,184.00	64,555.00	122,273.00	264,483.00
Pajak dibayar dimuka	78,650.00	55,390.00	22,315.00	36,849.00	37,429.00
Aset pajak tangguhan, bersih	109,036.00	99,613.00	58,291.00	92,493.00	61,501.00
Tanaman menghasilkan - Bersih	2,385,573.00	1,351,784.00	1,080,670.00	729,251.00	600,653.00
Tanaman belum menghasilkan	2,087,300.00	2,444,000.00	2,103,208.00	1,884,767.00	1,336,623.00
Aset tetap-Bersih	4,918,673.00	3,424,194.00	2,686,910.00	2,444,959.00	2,001,772.00
Goodwill	55,951.00	55,951.00	53,327.00	61,557.00	73,953.00
Perkebunan plasma	502,720.00	482,593.00	232,362.00	183,470.00	184,597.00
Piutang lain-lain, bersih	9,851.00	10,984.00	48,164.00	6,633.00	8,359.00
Tagihan restitusi pajak	338,526.00	214,947.00	249,402.00	302,588.00	199,658.00
Aset lain-lain	150,998.00	183,268.00	180,232.00	157,888.00	85,378.00
TOTAL ASET OPERASI	12,329,172.00	10,113,375.00	8,695,579.00	7,571,399.00	6,519,791.00
Kewajiban Operasi (OL)
Utang Usaha Pihak ketiga	548,841.00	496,783.00	337,136.00	231,693.00	265,869.00
Utang Usaha Pihak berelasi	16,580.00	25,056.00	11,711.00	6,308.00	25,586.00
Utang pajak	381,999.00	354,787.00	302,455.00	297,801.00	452,036.00
Kewajiban imbalan kerja	38,201.00	27,218.00	-	-	-
Liabilitas pajak tangguhan, bersih	29,114.00	33,321.00	36,945.00	32,022.00	26,735.00
Kewajiban imbalan kerja	424,755.00	277,447.00	235,745.00	173,785.00	140,313.00
Uang muka pelanggan	540,264.00	473,430.00	324,164.00	284,377.00	161,206.00
Liabilitas lain-lain	30,037.00	34,146.00	37,264.00	11,414.00	9,424.00
Akrual Bagian dari OL	68,104.00	54,701.00	47,686.00	103,528.00	97,961.00
TOTAL KEWAJIBAN OPERASI	2,077,895.00	1,776,889.00	1,333,106.00	1,140,928.00	1,179,130.00
TOTAL ASET OPERASI BERSIH	10,251,277.00	8,336,486.00	7,362,473.00	6,430,471.00	5,340,661.00
PENDANAAN BERSIH
Kewajiban Keuangan (FL)
Pinjaman bank jangka pendek	971,950.00	-	-	-	-
Akrual bagian dari FL	4,564.00	1,448.00	1,436.00	3,855.00	-
kewajiban diestimasi (Provisions)	-	-	-	-	4,085.00
TOTAL KEWAJIBAN KEUANGAN	976,514.00	1,448.00	1,436.00	3,855.00	4,085.00
Aset Keuangan (FA)
Piutang jangka panjang	90,648.00	91,120.00	96,220.00	-	-
TOTAL ASET KEUANGAN	90,648.00	91,120.00	96,220.00	-	-
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal saham	787,373.00	787,373.00	787,373.00	787,373.00	787,373.00
Tambahan modal disetor	83,603.00	83,603.00	83,476.00	83,476.00	83,476.00
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
antar entitas sepengendali			-             3,173.00	-             3,173.00	-             3,173.00
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan			3,300.00	3,300.00	3,300.00
Saldo laba:
Dicadangkan	157,500.00	157,500.00	157,500.00	157,500.00	157,500.00
Belum dicadangkan	8,000,703.00	7,111,139.00	6,183,211.00	5,197,889.00	4,127,769.00
Total Saldo Laba	9,029,179.00	8,139,615.00	7,211,687.00	6,226,365.00	5,156,245.00
Kepentingan nonpengendali	336,232.00	286,543.00	245,570.00	200,251.00	180,331.00
TOTAL EKUITAS	9,365,411.00	8,426,158.00	7,457,257.00	6,426,616.00	5,336,576.00
TOTAL PENDANAAN BERSIH	10,251,277.00	8,336,486.00	7,362,473.00	6,430,471.00	5,340,661.00

            Persamaan akuntansi menyatakan bahwa Aset = Kewajiban + Ekuitas, maka kita juga dapat menyatakan neraca dengan identitas berdasarkan operasi dan non-operasi sebagai persamaan Aset operasi bersih (NOA) = Kewajiban keuangan bersih (NFO) + Ekuitas pemegang saham (SE). Dimana asset operasi bersih merupakan selisih dari asset operasi (OA) dengan kewajiban operasi (OL) dan kewajiban keuangan bersih adalah selosih dari kewajiban keuangan (FL) dengan asset keuanga (FA).

            Pembilang rumus RNOA, laba operasi bersih setelah pajak (net opearating profit after tax-NOPAT), adalah laba setelah pajak yang dihasilkan dari asset operasi bersih. Berikut merupakan bagian dari laporan laba rugi AALI yang terdiri dari aktivitas operasi yang kemudian menghasilkan laba opersi.

Tabel Perhitungan Laba Operasi Bersih

Pendapatan dan beban dari aktivitas operasi	TAHUN
	2012	2011	2010	2009	2008
Pendapatan bersih	11,564,319.00	10,772,582.00	8,843,721.00	7,424,283.00	8,161,217.00
Beban Operasi
Beban pokok pendapatan	7,206,837.00	6,837,674.00	5,234,372.00	4,322,498.00	4,357,818.00
Beban umum dan administrasi	522,302.00	447,978.00	404,111.00	318,262.00	161,273.00
Beban penjualan	381,451.00	291,269.00	206,527.00	173,305.00	264,782.00
Rugi pengembangan perkebunan plasma		-         20,000.00	-        10,099.00	-           7,603.00	-        16,592.00
(Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih	-               826.00	433.00	-        27,964.00	-      111,154.00	78,310.00
Lain-lain, bersih	79,170.00	69,211.00	-        21,695.00	-        11,504.00	-        15,814.00
TOTAL BEBAN OPERASI	8,188,934.00	7,626,565.00	5,785,252.00	4,683,804.00	4,829,777.00
LABA OPERASI	3,375,385.00	3,146,017.00	3,058,469.00	2,740,479.00	3,331,440.00

            Kemudian kita dapat menghitung NOPAT dengan rumus:

NOPAT = (Penjualan – Beban Operasi) x (1 – [Beban pajak/laba sebelum pajak)

Tabel Perhitungan NOPAT

TAHUN	2012	2011	2010	2009	2008
LABA OPERASI	3,375,385.00	3,146,017.00	3,058,469.00	2,740,479.00	3,331,440.00
Beban Pajak	1,004,627.00	834,367.00	860,388.00	770,778.00	1,233,917.00
Laba Sebelum Pajak	3,524,893.00	3,332,932.00	2,964,040.00	2,500,426.00	3,949,435.00
Tarif Pajak Efektif	28.50%	25.03%	29.03%	30.83%	31.24%
1-Tarif Pajak Efektif	71.50%	74.97%	70.97%	69.17%	68.76%
NOPAT	2,413,369.16	2,358,442.35	2,170,670.58	1,895,702.58	2,290,602.40

            Setelah mendapatkan NOPAT untuk AALI, kita dapat menghitung pengembalian atas asset operasi bersih, yaitu membagi NOPAT dengan rata-rata asset operasi bersih (net operating asset –NOA).

Tabel Perhitungan RNOA

TAHUN	2012	2011	2010	2009
ASET OPERASI BERSIH (NOA = OA -OL)	10,251,277.00	8,336,486.00	7,362,473.00	6,430,471.00
Rata-rata NOA	9,293,881.50	7,849,479.50	6,896,472.00	5,885,566.00
NOPAT	2,413,369.16	2,358,442.35	2,170,670.58	1,895,702.58
RNOA (NOPAT/Rata -rata NOA)	25.97%	30.05%	31.48%	32.21%

Catatan: Kami menghitung RNOA dari tahun 2012 sampai tahun 2009 karena rata-rata NOA hanya dapat dihitung sampai tahun 2009 karena keterbatasan data.

            Berdasarkan data diatas, AALI mengalami penurunan RNOA dari tahun ke tahun. Penrunan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2011 ke tahun 2012. Meskipun Nilai RNOA dari AALI menurun 4,08% di tahun 2012, tetapi nilai pengembalian atas asset operasi bersih AALI ini masih lebih tinggi dibandingkan pesaing-pesaingnya dalam idustri yang sama. Kami telah mengambil tiga perusahaan yang juga go-publik sebagai pembanding dengan perusahaan AALI yaitu PT. Sampoerna Agro (SGRO), PT. Sinarmas Agro Research and Technologi (SMART), dan PT. Tunas Baru Lampung (TBLA). Ketiga perusahaan tersebut juga bergerah di industri kelapa sawit dengan produk utama CPO dan produk turunannya (seperti SMART yang juga memproduksi minyak goreng).

Tabel Perhitungan RNOA untuk Pesaing Dalam Industri Perkebunan Kelapa Sawit

PERUSAHAAN	SGRO	SMART	TBLA
TAHUN	2012	2012	2012
Aset Operasi Bersih
Total Aset Operasi (OA)	4,136,700.39	12,273,940.00	4,201,768.00
Total Kewajiban Operasi (OL)	529,288.13	845,911.00	1,974,630.00
Rata-rata OA	3,759,952.29	11,549,842.50	3,813,551.00
Rata-rata OL	504,412.08	832,713.00	1,488,458.00
NOA (OA-OL)	3,607,412.26	11,428,029.00	2,227,138.00
Rata-rata NOA	3,255,540.22	10,717,129.50	2,325,093.00
Pendanaan Bersih
Kewajiban Keuangan (FL)	941,503.14	6,462,089.00	1,463,426.00
Aset Keuangan (FA)	1,000.00	3,973,455.00	995,784.00
NFO (FL-FA)	940,503.14	2,488,634.00	467,642.00
SE	2,666,909.12	8,939,395.00	1,759,496.00
Check (NOA=NFO+SE)	-	-	-
Penjualan	2,986,236.97	27,526,306.00	3,805,931.00
Beban Operasi	2,579,471.49	24,390,810.00	3,374,407.00
Tarif Pajak Efektif	26.45%	25.34%	21.65%
1-TPE	73.55%	74.66%	78.35%
NOPAT	299,164.14	2,340,945.15	338,108.53
RNOA (NOPAT/Rata-rata NOA)	9.19%	21.84%	14.54%

Melihat data diatas, AALI masih memimpin dari segi RNOA dibanding pesaing-pesainnya di industri yang sama. AALI memimpin dengan RNOA 25,97%, kemudian SMART dengan 21,84%, TBLA dengan 14,54% dan SGRO dengan 9,19%. Penurunan RNOA pada tahun 2011 ke tahun 2012 tidak hanya dialami oleh AALI, melainkan perusahaan perkebunan kelapa sawit lain seperti SGRO yang mengalami penurunan RNOA 8,73% (dari 17,92% tahun 2011 ke 9,19% tahun 2012) dan TBLA yang mengalami penurunan 5,82% (dari 20,36% tahun 2011 ke 14,54% tahun 2012). Sedangkan SMART hanya mengalami kenaikan RNOA 1,45% pada tahun 2012 (dari 20,39% tahun 2011 ke 21,84% tahun 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata trend RNOA industri kelapa sawit pada tahun 2011 ke tahun 2012 sedang mengalami penurunan.

Untuk menganalisis penyebab terjadinya penurunan RNOA pada AALI, kita dapat memecah komponen-komponen pengembalian atas operasi bersih tersebut menjadi komponen-komponen yang bermakna relatif terhadap penjualan. Dimana RNOA dapat kita peroleh dari margin laba operasi bersih dikalikan dengan besarnya perputaran asset operasi bersih. Sehingga kita dapat menganalisis hubungan antara komponen-komponen RNOA yang berkaitan dengan penjualan.

RNOA = Margin laba operasi bersih x Perputaran asset operasi bersih

Tabel Perhitungan RNOA Dengan Komponen Margin Laba Operasi Bersih dan Perputaran Aset Operasi Bersih Untuk AALI

TAHUN	2012	2011	2010	2009
Penjualan	11,564,319.00	10,772,582.00	8,843,721.00	7,424,283.00
NOPAT	2,413,369.16	2,358,442.35	2,170,670.58	1,895,702.58
Rata-rata NOA	9,293,881.50	7,849,479.50	6,896,472.00	5,885,566.00
Margin laba oprasi bersih	20.87%	21.89%	24.54%	25.53%
Perputaran aset operasi bersih	1.24	1.37	1.28	1.26
RNOA	25.97%	30.05%	31.48%	32.21%

            Dari pemecahan komponen-komponen RNOA diatas, penurunan RNOA AALI disebabkan oleh adanya penurunan margin laba operasi bersih dan penurunan pada perputaran asset operasi bersih. Penurunan yang paling dramatis pada RNOA terjadi tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 4,08%. Penurunan ini dikontribusikan oleh penurunan margin laba operasi bersih sebesar 1,02% yang berarti setiap satu rupiah penjualan yang dihasilkan oleh AALI laba bersihnya menuruh 1,02% dari tahun 2011 ke tahun 2012. Walaupun secara kasat mata penjualan dari AALI meningkat dari tahun ke tahun, tetapi peningkatan dari penjualan ini juga diikuti oelh peningkatan beban-beban operasi (seperti beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi dan beban penjualan) sehingga mengurangi laba oprasi dari AALI. Ditambah lagi pada tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi peningkatan tarif pajak efektif AALI sebesar 3,47% (dari 25,03% ke 28.50%). Peningkatan tarif pajak efektif ini disebabkan oleh beban pajak AALI yang meningkat hampir 200milyar rupiah pada tahun 2012 karena adanya kewajiban pajak tangguhan yang besar pada tahun 2012 dari entitas anak AALI. Selain itu, kompensasi kerugian pajak AALI yang didapat pada tahun 2011 dan tahun 2010 juga sudah tidak ada di tahun 2012 menyebabkan beban pajak di tahun 2012 meningkat cukup drastis sehingga mampu menurunkan margin laba operasi bersih yang diperoleh AALI. Penurunan RNOA pada tahun 2012 juga merupakan akibat dari penurunan tingkat perputaran asset operasi bersih AALI yang menurun 0.13 poin di tahun 2012. Dimana setiap satu rupiah asset operasi bersih yang digunakan AALI mengalami penurunan kontribusi terhadap penjualan sebesar 0.13 poin. Perusahaan tentu saja menginginkan tingkat perputaran asset operasi bersih yang lebih tinggi karena mencerminkan investasi dalam asset operasi yang yang lebih kecil untuk setiap penjualan. Jika dilihat sekilas penurunan dari tingkat perputaran asset bersih AALI tidak terlalu signifikan, tetapi jika kita lihat lagi penurunan ini membuat RNOA AALI menurun lebih drastis dari pada tahun sebelumnya yang mengalami peningkatan nilai perputaran asset operasi bersih. Hal ini menyimpulkan perputaran asset operasi bersih yang tinggi (meningkat) dapat meningkatkan persentase RNOA. Penurunan dalam tingkat perputaran asset bersih ini dikarenakan oleh peningkatan dari rata-rata asset operasi bersih yang cukup besar pada tahun 2012 (mencapai 2triliun rupiah) tidak diimbangi oleh peningkatan penjualan yang signifikan (hanya sebesar 700milyar rupiah). Manajemen dirasa kurang efesien dalam mengambil kebijakan untuk menaikan nilai asset operasi bersih yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan secara signifikan.

            Hubungan yang sama mengenai pemecahan RNOA menjadi margin laba operasi bersih dan perputaran asset operasi bersih dapat juga kita lihat pada perusahaan industri perkebunan kelapa sawit pesaing AALI berikut ini.

Tabel Perhitungan RNOA Dengan Komponen Margin Laba Operasi Bersih dan Perputaran Aset Operasi Bersih Pesaing AALI

PERUSAHAAN	SGRO		SMART		TBLA
TAHUN	2012	2011	2012	2011	2012	2011
Penjualan	2,986,236.97	3,142,378.85	27,526,306.00	31,676,219.00	3,805,931.00	3,731,749.00
NOPAT	299,164.14	485,402.54	2,340,945.15	1,983,844.06	338,108.53	489,759.34
Rata-rata NOA	3,255,540.22	2,708,482.99	10,717,129.50	9,728,780.00	2,325,093.00	2,404,945.00
Margin laba oprasi bersih	10.02%	15.45%	8.50%	6.26%	8.88%	13.12%
Perputaran aset oprasi bersih	0.92	1.16	2.57	3.26	1.64	1.55
RNOA	9.19%	17.92%	21.84%	20.39%	14.54%	20.36%

            Alternatif lain untuk menganalisis RNOA adalah dengan memecah komponen-komponennya menjadi komponen-komponen yang dikontribusikan dari kewajiban operasi. Sebagaimana kita ketahui asset operasi bersih dikurangi oleh kenaikan kewajiban operasi dapat menaikan perputaran asset operasi bersih. Karena kenaikan kewajiban operasi tidak memengaruhi NOPAT, RNOA juga akan naik begitu pula sebaliknya, dengan persamaa RNOA sebagai berikut: 
 

            Dimana OA adalah asset operasi (kotor) dan OLLEV adalah leverage dari kewajiban operasi (kewajiban operasi rata-rata/rata-rata NOA). Untuk AALI perhitungan RNOA dengan komponen OLLEV adalah sebagai berikut:

Tabel Perhitungan RNOA Dengan Leverage Kewajiban Operasi Bersih Unutuk AALI

TAHUN	2012	2011	2010	2009
Penjualan	11,564,319.00	10,772,582.00	8,843,721.00	7,424,283.00
NOPAT	2,413,369.16	2,358,442.35	2,170,670.58	1,895,702.58
Rata-rata OA	11,221,273.50	9,404,477.00	8,133,489.00	7,045,595.00
Rata-rata OL	1,927,392.00	1,554,997.50	1,237,017.00	1,160,029.00
Rata-rata NOA	9,293,881.50	7,849,479.50	6,896,472.00	5,885,566.00
Margin laba oprasi bersih	20.87%	21.89%	24.54%	25.53%
Perputaran aset operasi	1.03	1.15	1.09	1.05
OLLEV	0.21	0.20	0.18	0.20
1+OLLEV	1.21	1.20	1.18	1.20
RNOA	25.97%	30.05%	31.48%	32.21%

            Dari pemecahan komponen-komponen RNOA diatas, penurunan RNOA AALI disebabkan oleh penurunan margin laba operasi bersih, penurunan perputaran asset operasi dan kenaikan OLLEV yang tidak cukup signifikan untuk membantu menaikan RNOA. Penurunan RNOA pada tahun 2011 ke tahun 2012 dikontribusikan oleh penurunan margin laba operasi bersih sebesar 1,02% yang komponen-komponen penyebab penurunannya telah dibahas diatas. Penurunan komponen RNOA lain adalah perputaran aset operasi bersih sebesar 0,11 poin, hal ini dikarenakan peningkatan nilai aset operasi (1,8triliun rupiah) tidak diimbangi dengan peningkatan penjualan yang sebanding (hanya berberkisar 700milyar rupiah) ataupun lebih dari peningkatan aset operasi itu sendiri. Sehingga strategi peningkatan aset operasi ini dampaknya tidak dapat meningkatkan rasio perputaran aset operasi. Dari segi leverage kewajiban operasi memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun nilainya tidak terlalu signifikan (0.01 poin). Penurunan dari OLLEV ini disebabkan oleh peningkatan kewajiban operasi rata-rata yang tidak signifikan (300juta rupiah) jika dibandingkan dengan peningkatan rata-rata aset operasi bersih AALI (1,4triliun rupiah) sehingga peningkatan OLLEV tidak terlalu berdampak signifikan untu meningkatkan RNOA melalui peningkatan kewajiban operasi tetapi cukup baik untuk menjaga nilai RNOA tidak merosot terlalu jauh.

Hubungan yang sama mengenai pemecahan RNOA menjadi margin laba operasi bersih, perputaran asset operasi bersih, dan OLLEV dapat juga kita lihat pada perusahaan industri perkebunan kelapa sawit pesaing AALI berikut ini.

Tabel Perhitungan RNOA Dengan Leverage Kewajiban Operasi Bersih Pesaing AALI

PERUSAHAAN	SGRO		SMART		TBLA
TAHUN	2012	2011	2012	2011	2012	2011
Penjualan	2,986,236.97	3,142,378.85	27,526,306.00	31,676,219.00	3,805,931.00	3,731,749.00
NOPAT	299,164.14	485,402.54	2,340,945.15	1,983,844.06	338,108.53	489,759.34
Rata-rata OA	3,759,952.29	3,125,793.15	11,549,842.50	10,468,083.00	3,813,551.00	3,288,315.50
Rata-rata OL	504,412.08	417,310.16	832,713.00	739,303.00	1,488,458.00	883,370.50
Rata-rata NOA	3,255,540.22	2,708,482.99	10,717,129.50	9,728,780.00	2,325,093.00	2,404,945.00
Margin laba oprasi bersih	10.02%	15.45%	8.50%	6.26%	8.88%	13.12%
Perputaran aset operasi	0.79	1.01	2.38	3.03	1.00	1.13
OLLEV	0.15	0.15	0.08	0.08	0.64	0.37
1+OLLEV	1.15	1.15	1.08	1.08	1.64	1.37
RNOA	9.19%	17.92%	21.84%	20.39%	14.54%	20.36%