Senin, 25 November 2013

KONSEP-KONSEP PDE



Dalam audit PDE, SPAP menekankan agar auditor PDE selain memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup untuk melakukan audit, auditor juga memiliki keahlian tentang PDE dan tidak menggantungkan kepada spesialis.

TI telah memberikan dampak besar atas bidang audit, karena TI telah menginspirasi rekayasa ulang berbagai proses bisnis tradisional untuk mendukung operasi yang lebih efisien dan untuk meningkatkan komunikasi dalam entitas serta antara entitas dengan para pelanggan dan pemasoknya, akan tetapi kemajuan ini membawa berbagai risiko baru yang membutuhkan pengendalian internal

Audit sistem informasi adalah audit yang menggunakan berbagai keahlian dan pengetahuan teknis untuk melakukan audit melalui sistem komputer, atau menyediakan layanan audit dimana proses, data atau keduanya melekat dalam berbagai bentuk teknologi. Selain itu audit sistem informasi adalah audit berbasis risiko, dimana lingkup audit TI meluas higga meliputi sistem secara lebih mendalam seperti audit prosedur pengembangan sistem dan cakupannya melibatkan lebih banyak sistem dan teknologi.Audit ini memiliki ciri digunakannya alat audit berbantuan komputer
           
Komputer merupakan mesin elektrinis yang dapat menyimpan data (masukan) dan instruksi dan memproses data (masukan) berdasarkan instruksi yang disimpan tersebut menjadi informasi yang berguna (keluaran).

            Dalam lingkungan PDE, sistem komputer mengorganisasikan data secara hirarki sebagai:
  1. Dijit biner (unsur terkecil dari data)
  2. Byte (sekelompok dijit biner)
  3. Unsur data (beberapa karakter yang menggambarkan mengenai satu atribut dari suatu data)
  4. Record (pengelompokan secara logis beberapa unsure data yang berkaitan)
  5. Fail (beberapa record yang berkaitan)
  6. Database (sekelompok fail yang dismpan bersama untuk digunakan oleh beberapa aplikasi)

Dalam metode PDE, pemasukan data (inputting) maupun pengolahan data (processing) dapat dilakukan secara seketika setiap terjadi transaksi atau secara periodik. Dari dua alternatif pengolahan data tersebut pada dasarnya terdapat tiga metode yang sering digunakan, yaitu pemasukan dan pengolahan data dengan cara ditunda (batch entry/batch processing), pemasukan data dilakukan seketika sedangkan pengolahan datanya dilakukan dengan cara ditunda (on-line data entry/batch processing), dan pemasukan dan pengolahan data yang dilakukan secara seketika (on-line entry/on-line processing).

Untuk dapat melakukan pengolahan data maka komputer dan sistem komunikasi harus disusun dengn cara-cara tertentu. Penyususnan dan sistem komunikasi sedemikian rupa inilah yang disebut dengn istilah organisasi pengolahan data. Enam alternatif pengolahan data yang biasa dijumpai auditor adalah sentralisasi atau desentralisasi pengolahan data, pengolahan data terdistribusi, komputerisasi oleh pemakai akhir, sistem jaringan dan pemrosesan oleh pihak ketiga. 

Ditulis untuk memenuhi tugas meringkas materi EDP Audit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar