Menurut manajemen suatu organisasi, penegendalian
merupakan sesuatu yang penting dan harus ada didalam organisasi, kerena dapat membuat
kinerja sistem organisasional berjalan secara efektif, sebagai sarana untuk
membandingkan kinerja yang sebenarnya dengan yang seharusnya, sebagai
pembanding kinerja yang seharusnya dinyatakan dalam perencanaan dan untuk menghindari
kerugian yang material dan penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.
Sudah menjadi tanggung jawab manajemen untuk meminimalkan
penyimpangan-penyimpangan tujuan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu
manajemen harus memperhitungkan biaya pengendalian yang sebanding dengan
manfaat yang akan diperoleh dari pengendalian tersebut.
Dari sisi tanggung jawab auditor, hanya terbatas
pada yang dikemukakan dalam laporan audit yaitu dalam pemeriksaan laporan
keuangan adalah pernyataan pendapat berdasarkan hasil pemeriksaan, termasuk
penilaian terhadap struktur pengendalian intern. Kemudian, untuk memperkecil
risiko kesalahan dalam membuat laporan audit, auditor harus mengevaluasi dan
menguji ketaatan atas pengendalian internnya. Apabila dalam evaluasi tersebut
ditemukan hal-hal yang belum baik, maka standar auditing juga mewajibkan kepada
auditor untuk merekomendasikan dilakukannya perbaikan terhadap pengandalian
tersebut. Beberapa sumber penyebab kelemahan sehingga diperlukan pengendalian
adalah:
- Kesalahan
- Penghilangan (Omissions)
- Otorisasi yang tidak sesuai
- Akuntabilitas yang tidak sesuai
- Aktivitas yang tidak efektif
- Aktivitas yang tidak efisien
Pengendalian
internal (internal control) adalah
seluruh kebijakan, prosedur dan praktek akuntansi yang dibuat oleh manajemen
untuk membantu melindungi organisasi dari kesalahan (error) dan
penyalahgunaan (fraud). Menurut AICPA pengendalian internal adalah rencana organisasi dan seluruh metode
koordinasi serta pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan untuk :
- menjaga aktivanya,
- menguji keakuratan dan keandalan data akuntansinya,
- mendukung effisiensi operasional, serta
- mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajerial yang telah ditetapkan
Beberapa aspek utama yang harus tercakup dalam
pengendalian internal (menurut Vallabhaneni) adalah:
- Adanya pemisahan tugas yang memadai
- Adanya dokumen dan catatan-catatan yang memadai
- Adanya otorisasi yang memadai dari manajemen
- Adanya pengendalian yang memadai atas aktiva dan catatan-catatan
- Adanya penilaian yang independen terhadap kinerja para pegawai
- Adanya pegawai yang kompeten
- Adanya uraian tugas
- Adanya struktur organisasi yang baik dengan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas
- Adanya pengelolaan (manajemen yang baik dengan tingkat integritas yang tinggi.
Struktur pengendalian internal, merupakan seluruh
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen untuk memperoleh
kepastian bahwa tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen akan
dapat tercapai. Struktur pengendalian internal menurut SPAP terbagi menjadi 3
unsur, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur akuntansi.
Sedangkan COSO (The Committee of the
Sponsoring Organizations)
membagi struktur penegndalian internal menjadi 5 katagori, yaitu:
- Lingkungan pengendalian (control environment)
- Akses terhadap resiko (risk assessment)
- Informasi dan komunikasi (communication and information)
- Aktivitas pengendalian (control activity) dan
- Pemantauan (monitoring).
Klasifikasi pengendalian internal
|
Ø Pengendalian sebelum terjadinya suatu kegiatan
Ø Pengendalian selama berlangsungnya kegiatan
Ø Pengendalian setelah berlangsungnya kegiatan
|
|
Ø Pengendalian preventif
Ø Pengendalian detektif
Ø Pengendalian korektif
|
|
Menurut IAI :
Ø Pengendalian Umum (general controls)
Ø Pengendalian Aplikasi (application controls)
Menurut Ron Weber
Ø Pengendalian terhadap keaslian
Ø Pengendalian terhadap akurasi
Ø Pengendalian terhadap kelengkapan
Ø Pengendalian ulangan
Ø Pengendalian atas privasi data
Ø Pengendalian atas jejak audit
Ø Pengendalian atas eksistensi
Ø Pengendalian atas perlindungan aktiva
Ø Pengendalian atas efektivitas sistem
Ø Pengendalian atas efisiensi penggunaan sumber
daya komputer
|
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, standar auditing
mengharuskan kepada auditor antara lain untuk mengevaluasi pengendalian interen
dan menguji ketaatan terhadapnya. Beberapa cara dapat digunakan auditor untuk
mendokumentasikan pemahamannya terhadap sistem pengendalia yang dimiliki
auditan, tiga diantaranya adalah:
a. Menggunakan kuesioner
b. Menggunakan bagan arus
c. Menggunakan narasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar