Rabu, 15 Januari 2014

Tepukan Punggung

Aku, duduk ditengah tengah ruang rapat RSA UGM dikelilingi dengan orang orang yang sedang membahas Jurnal Pendapatan JAMKESDA RSA UGM. Aku, tim bagian beban gaji yang sedang menunggu data unduhan berpindah ke laptopku menggunakan fasilitas Wifi gratis RSA ini duduk membaca blog seorang teman kosan yang senang menulis. Aku, begidik kagum dengan tukisannya yg lues, tegas, tanpa baca baci, tanpa kata kata mellow bak banci *ups sorry*. Aku, mengagumi cerita randonm perempuan muda yg umurnya adik bagiku tapi tulisannya senior bagiku.

Terus berkarya Jurnalis muda
Banjaranaji.wordpress.com

Rabu, 27 November 2013

Pengembalian Atas Investasi Modal dan Analisis Profitabilitas PT. Astra Agro Lestari (Part 5)



Tingkat Pertumbuhan Ekuitas

Pertumbuhan ekuitas biasa perusahaan dapat kita nilai melalui resistensinya terhadap laba dengan rumus sebagai berikut:

Tabel Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekuitas AALI

TAHUN
2012
Laba Bersih
   2,520,266.00
Div Saham Preferen
0
Div Saham Biasa
   1,514,184.00
Ekuitas biasa
   9,365,411.00
Rata-rata Ekuitas biasa
   8,895,784.50
Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
11.31%

            Dari data diatas menunjukan bahwa AALI dapat tumbuh 11,31% per tahun tanpa meningkatkan tingkat pendanaannya sekarang dan tingkat profitabilitas serta dividen daham biasa saat ini tidak berubah.
  
Tabel Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Pesaing AALI
PERUSAHAAN
SGRO
SMART
TBLA
TAHUN
2012
Laba Bersih
336,288.97
2,152,309.00
243,767.00
Div Saham Preferen
0
0
0
Div Saham Biasa
168,890.58
574,700.00
91,353.00
Ekuitas biasa
2,666,909.12
8,939,395.00
1,759,496.00
Rata-rata Ekuitas biasa
2,583,209.93
8,137,473.50
1,683,405.50
Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
6.48%
19.39%
9.05%

            Dengan melihat data diatas, dapat kita simpulkan bahwa perusahaan dengan tingkat perumbuhan ekuitas yang paling tinggi adalah SMART dengan nilai pertumbuhan 19,39%. Hal ini terjadi karena dividen saham biasa yang dibagikan oleh SMART lebih kecil jika dibandingkan dengan AALI (dengan laba bersih SMART dan AALI yang hampir sama). Hal ini menunjukan bahwa manajemen SMART tidak mungkin tidak membagikan dividen yang besar karena lebih memilih untuk melakukan pendanaan internal (dari dalam menggunakan laba ditahan) dibandingkan dengan pendanaan eksternal (mengajukan pinjaman)
            Selain menggunakan perhitungan diatas untuk menilai pertumbuhan ekuitas biasa melui resistensinya terhadap laba, kita juga dapat menghitung tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan untuk mengetahui apakah pertumbuhan internal perusahaan bergantung pada resistensi laba dan pengembalian yang diperoleh dari laba yang ditahan.

Tingkat Pertumbuhan yang Dapat Dipertahankan = ROCE x (1 – Tingkat Pembayaran)

Tingkat Pertumbuhan yang Dapat Dipertahankan AALI

TAHUN
2012
ROCE
28.33%
Dividen saham biasa + Div saham preferen
   1,514,184.00
Laba bersih
   2,520,266.00
Tingkat pembayaran
60.08%
1- tingkat pembayaran
39.92%
Tingkat Pertumbuhan yg dapat dipertahankan
11.31%

            Dari data diatas dapat kita lihat bahwa dengan tingkat pembayaran dividen oleh AALI sebesar 60,08% menghasilkan tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan sebesar 11,31% pertahun, tanpa perlu meningkatkan pendanaannya sekarang dan tingkat profitabilitasnya.

Tingkat Pertumbuhan yang Dapat Dipertahankan Pesaing AALI

PERUSAHAAN
SGRO
SMART
TBLA
TAHUN
2012
ROCE
13.02%
26.45%
14.48%
Dividen saham biasa + Div saham preferen
168,890.58
574,700.00
91,353.00
Laba bersih
336,288.97
2,152,309.00
243,767.00
Tingkat pembayaran
50.22%
26.70%
37.48%
1- tingkat pembayaran
49.78%
73.30%
62.52%
Tingkat Pertumbuhan yg dapat dipertahankan
6.48%
19.39%
9.05%

            Jika dibandingkan dengan para sesaingnya, AALI memiliki tingkat pembayaran dividen yang paling tinggi diantara industri-industri lain yang sejenis. Hal ini sudah pasti menjadi daya tarik tersendiri dari AALI dari kacamata investor yang ingin berinvestasi pada saham AALI.

Kesimpulan

Pengembalian atas investasi modal merupakan indicator penting atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang. Angka ini menggunakan ukuran ringkasan utama dari laporan laba rugi (yaitu laba) dan neraca (sisi pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Angka ini dapat mengungkapkan pengembalian atas investasi modal secara efektif dari berbagai perspektif contributor pendanaan yang berbeda (kreditor dan pemegang saham).
Secara keseluruhan, tingkat profitabilitas PT. Astra Agro Lestari berada pada kondisi baik, bahkan yang terbaik diantara perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama yaitu perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hal ini didukung oleh tingkat pengembalian atas aset operasi bersih (RNOA) dan tingkat pengembalian atas ekuitas biasa (ROCE) AALI yang lebih tinggi diantara para pesaing- pesaingnya. Walaupun tingkat pengembalian tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan rata-rata industri serupa juga mengalami penurunan, tetapi AALI mampu mempertahankan posisi tingkat pengembalian atas investasi modalnya lebih tinggi dibandingkan para pesaingnya. Hal ini diperkuat juga dengan baiknya rasio-rasio pemanfaatan aset dan tingginya tingkat pembayaran dividen pada tahun 2012 dengan estimasi tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan 11,31%. Hal ini sudah pasti menjadi daya tarik tersendiri dari AALI dari kacamata investor yang ingin berinvestasi pada saham AALI.

Pengembalian Atas Investasi Modal dan Analisis Profitabilitas PT. Astra Agro Lestari (Part 4)



Tingkat Perputaran Aset

Perputaran aset mengukur intensitas pemanfaantan aset oleh perusahaan. Pada umumnya tingkat perputaran mencerminkan produktivitas relatif tiap aset, atau tingkat volume penjualan yang kita peroleh dari setiap dollar yang kita investasikan dalam suatu aset tertentu. Berikut merupakan beberapa rasio yang umumnya digunakan untuk menilai utilitas dari penggunaan aset perusahaan AALI.

Tabel Perhitungan Rasio Pemanfaatan Aset Untuk AALI

Perputaran Piutang usaha
Penjualan/Rata-rata piutang usaha
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Penjualan
11,564,319.00
10,772,582.00
8,843,721.00
7,424,283.00
Piutang Usaha
40,217.00
5,374.00
50,668.00
150,091.00
Rata-rata piutang usaha
22,795.50
28,021.00
100,379.50
83,218.50
Perputaran Piutang usaha
507.31
384.45
88.10
89.21
Periode Penagihan Rata-rata
Piutang usaha/hari penjualan rata-rata
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Piutang usaha
40,217.00
5,374.00
50,668.00
150,091.00
Penjualan
11,564,319.00
10,772,582.00
8,843,721.00
7,424,283.00
Hari penjualan rata-rata
32,123.11
29,923.84
24,565.89
20,623.01
Periode Penagihan Rata-rata (HARI)
1.25
0.18
2.06
7.28
Perputaran Persediaan
Harga pokok penjualan/saldo persediaan rata-rata
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Harga pokok penjualan
7,206,837.00
6,837,674.00
5,234,372.00
4,322,498.00
Persediaan
1,249,050.00
769,903.00
624,694.00
610,031.00
Saldo persediaan rata-rata
1,009,476.50
697,298.50
617,362.50
695,697.00
Perputaran Persediaan
7.14
9.81
8.48
6.21
Rata-rata Jumlah Hari dalam Persediaan
Persediaan/Rata-rata hari harga pokok penjualan
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Harga pokok penjualan
7,206,837.00
6,837,674.00
5,234,372.00
4,322,498.00
Persediaan
1,249,050.00
769,903.00
624,694.00
610,031.00
Rata-rata hari harga pokok penjualan
20,018.99
18,993.54
14,539.92
12,006.94
Rata-rata jumlah hari dalam persediaan (HARI)
62.39
40.53
42.96
50.81
Perputaran Aset Operasi Jangka Panjang
Penjualan/saldo aset operasi jangka panjang rata-rata
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Penjualan
11,564,319.00
10,772,582.00
8,843,721.00
7,424,283.00
Saldo aset operasi jangka panjang
10,548,777.00
8,256,350.00
6,644,402.00
5,856,973.00
Saldo aset operasi jangka panjang rata-rata
9,402,563.50
7,450,376.00
6,250,687.50
5,200,554.00
Perputaran Aset Operasi Jangka Panjang
1.23
1.45
1.41
1.43
Perputaran Modal Kerja Bersih
Penjualan bersih/rata-rata saldo WC
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Penjualan
11,564,319.00
10,772,582.00
8,843,721.00
7,424,283.00
Saldo Operating WC
156,369.00
390,904.00
990,761.00
779,305.00
Rata-rata saldo operating WC
273,636.50
690,832.50
885,033.00
871,439.50
Perputaran Modal Kerja Bersih
42.26
15.59
9.99
8.52
Perputaran Utang Usaha
Harga pokok penjualan/Saldo utang usaha rata-rata
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Harga pokok penjualan
7,206,837.00
6,837,674.00
5,234,372.00
4,322,498.00
Saldo utang usaha
565,421.00
521,839.00
348,847.00
238,001.00
Saldo utang usaha rata-rata
543,630.00
435,343.00
293,424.00
264,728.00
Perputaran Utang Usaha
13.26
15.71
17.84
16.33
Jumlah rata-rata hari utang belum dibayar
Utang usaha/Jumlah rata-rata hari HPP
TAHUN
2012
2011
2010
2009
Harga pokok penjualan
    7,206,837.00
6,837,674.00
5,234,372.00
4,322,498.00
Saldo utang usaha
565,421.00
521,839.00
348,847.00
238,001.00
Jumlah rata-rata hari HPP
20,018.99
18,993.54
14,539.92
12,006.94
Jumlah rata-rata hari utang belum dibayar (HARI)
28.24
27.47
23.99
19.82

            Dari data diatas, dapat kita lihat rata-rata rasio dari pemanfaatan aset oleh AALI bernilai baik. Perputaran piutang usaha AALI sangat tinggi (507,31 poin pada 2012) dan terus meningkat tajam dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh jumlah piutang usaha AALI yang nilainya relatif kecil (40milyar rupiah pada tahun 2012) jika dibandingkan dengan penjualannya (11triliun rupiah pada tahun 2012). Dari hal ini kita dapat melihat manajemen mungkin menerapkan kebijakan penjualan kredit yang ketat untuk setiap penjualan AALI, sehingga piutang menjadi semakin kecil dari tahun ke tahun bahkan sempat menyentuh angka 5milyar rupiah pada tahun 2011 dibandingkah dengan penjualannya pada saat itu yang bernilai 10triliun rupiah. Jumlah piutang yang relatif kecil dibandingkan dengan penjualan juga disebabkan oleh periode penagihan piutang usaha yang semain cepat dari tahun ke tahun, bahkan dari tahun 2008 sampai 2012 periode penagihan tidak pernah lebih dari 7hari. Hal ini dapat dianggap efektif karena mengurangi potenti piutang tak tertagih dimasa yang akan dating.
            Pemanfaatan aset dari segi perputaran persediaan AALI pada tahun 2012 mengalami penurunan 2,67 poin (dari 9.81 poin tahun 2011 ke 7.14 poin di tahun 2011). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya saldo persediaan dari tahun 2011 ke tahun 2012 yang cukup signifikan hingga 470milyar rupiah. Peningkatan persediaan ini mengindikasikan adanya pengendapan persediaan tidak terjual yang mungkin disebabkan oleh menungkatnya tanaman yang menghasilkan (panen kelapa sawit) yang tidak sebanding dengan volume penjualan. Pengendapan persediaan ini juga meningkatkan nilai dari rata-rata jumlah hari dalam persediaan AALI yang meningkat 21hari pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011.
            Pemanfaatan aset operasi jangka panjang AALI yang dilihat dari nilai perputaran aset operasi jangka panjang mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan pada tahun 2012 (0,22 poin) dibandingkan dengan tahun 2011, dan cenderung stabil jika melihat fluktuasi perputaran aset jangka panjang tahun-tahun sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan rata-rata volume tanaman menghasilkan dan persediaan yang mengendap pada tahun 2012. Pada aspek perputaran modal kerja bersih AALI mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 (meningkat 26.67 poin). Hal ini menunjukan bahwa dengan rata-rata modal kerja bersih yang semakin sedikit (menurun 400milyar rupiah) jika dibandingkan dengan tahun 2011 mampu untuk tetap meningkatkan penjualan, sehingga nilai dari perputaran modal kerja bersih meningkat cukup signifikan di tahun 2012.
            Aset operasi lancar seperti persediaan sebagian besar didanai oleh utang usaha (misalnya utang kepada pemasok). Pada rasio perputaran utang usaha AALI mengalami penurunan 2,45 poin pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh peningkatan saldo utang rata-rata jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada jumlah rata-rata hari utang belum dibayar menjadi 28 hari pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 yang berjumlah 27 hari.
            Berikut merupakan rasio pemanfaatan aset oleh para pesaing AALI dari industry yang sama:

Tabel Perhitungan Rasio Pemanfaatan Aset Pesaing AALI

TAHUN
2012
2011
Perputaran Piutang usaha
SGRO
51.25
93.90
SMART
9.40
12.24
TBLA
12.31
16.32
Periode Penagihan Rata-rata (HARI)
SGRO
13.56
0.46
SMART
33.96
37.04
TBLA
36.44
22.50
Perputaran Persediaan
SGRO
6.28
7.43
SMART
7.62
8.72
TBLA
4.88
5.15
Rata-rata Jumlah Hari dalam Persediaan (HARI)
SGRO
59.83
57.75
SMART
45.85
42.31
TBLA
84.12
70.73
Perputaran Aset Operasi Jangka Panjang
SGRO
1.01
1.37
SMART
3.55
4.93
TBLA
1.45
1.71
Perputaran Modal Kerja Bersih
SGRO
7.93
6.91
SMART
8.10
8.65
TBLA
8.63
7.68
Perputaran Utang Usaha
SGRO
8.83
9.68
SMART
12.16
11.19
TBLA
12.62
13.57
Jumlah rata-rata hari utang belum dibayar (HARI)
SGRO
41.56
42.15
SMART
24.04
30.57
TBLA
32.40
27.50

            Dari data rasio pemanfaatan aset oleh pesaing-pesaing AALI diatas, dapat disimpulkan bahwa dari segi pemanfaatan aset di tahun 2012 AALI memimpin industri dengan perputaran piutang usaha, periode penagihan rata-rata, perputaran modal kerja bersih, dan perputaran utang usaha yang lebih baik dibandingkan pesaing-pesainya yang berada di industri perkebunan kelapa sawit di Indomensia.