Aku, duduk ditengah tengah ruang rapat RSA UGM dikelilingi dengan orang orang yang sedang membahas Jurnal Pendapatan JAMKESDA RSA UGM. Aku, tim bagian beban gaji yang sedang menunggu data unduhan berpindah ke laptopku menggunakan fasilitas Wifi gratis RSA ini duduk membaca blog seorang teman kosan yang senang menulis. Aku, begidik kagum dengan tukisannya yg lues, tegas, tanpa baca baci, tanpa kata kata mellow bak banci *ups sorry*. Aku, mengagumi cerita randonm perempuan muda yg umurnya adik bagiku tapi tulisannya senior bagiku.
Terus berkarya Jurnalis muda
Banjaranaji.wordpress.com
Maulida's Lawn
the power of share...
Rabu, 15 Januari 2014
Rabu, 27 November 2013
Pengembalian Atas Investasi Modal dan Analisis Profitabilitas PT. Astra Agro Lestari (Part 5)
Tingkat
Pertumbuhan Ekuitas
Pertumbuhan ekuitas biasa perusahaan
dapat kita nilai melalui resistensinya terhadap laba dengan rumus sebagai
berikut:
Tabel Perhitungan Tingkat Pertumbuhan
Ekuitas AALI
TAHUN
|
2012
|
Laba
Bersih
|
2,520,266.00
|
Div
Saham Preferen
|
0
|
Div
Saham Biasa
|
1,514,184.00
|
Ekuitas
biasa
|
9,365,411.00
|
Rata-rata
Ekuitas biasa
|
8,895,784.50
|
Tingkat
Pertumbuhan Ekuitas
|
11.31%
|
Dari
data diatas menunjukan bahwa AALI dapat tumbuh 11,31% per tahun tanpa
meningkatkan tingkat pendanaannya sekarang dan tingkat profitabilitas serta dividen
daham biasa saat ini tidak berubah.
Tabel
Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Pesaing AALI
PERUSAHAAN
|
SGRO
|
SMART
|
TBLA
|
TAHUN
|
2012
|
||
Laba
Bersih
|
336,288.97
|
2,152,309.00
|
243,767.00
|
Div
Saham Preferen
|
0
|
0
|
0
|
Div
Saham Biasa
|
168,890.58
|
574,700.00
|
91,353.00
|
Ekuitas
biasa
|
2,666,909.12
|
8,939,395.00
|
1,759,496.00
|
Rata-rata
Ekuitas biasa
|
2,583,209.93
|
8,137,473.50
|
1,683,405.50
|
Tingkat
Pertumbuhan Ekuitas
|
6.48%
|
19.39%
|
9.05%
|
Dengan
melihat data diatas, dapat kita simpulkan bahwa perusahaan dengan tingkat
perumbuhan ekuitas yang paling tinggi adalah SMART dengan nilai pertumbuhan
19,39%. Hal ini terjadi karena dividen saham biasa yang dibagikan oleh SMART
lebih kecil jika dibandingkan dengan AALI (dengan laba bersih SMART dan AALI
yang hampir sama). Hal ini menunjukan bahwa manajemen SMART tidak mungkin tidak
membagikan dividen yang besar karena lebih memilih untuk melakukan pendanaan
internal (dari dalam menggunakan laba ditahan) dibandingkan dengan pendanaan
eksternal (mengajukan pinjaman)
Selain
menggunakan perhitungan diatas untuk menilai pertumbuhan ekuitas biasa melui
resistensinya terhadap laba, kita juga dapat menghitung tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan untuk
mengetahui apakah pertumbuhan internal perusahaan bergantung pada resistensi
laba dan pengembalian yang diperoleh dari laba yang ditahan.
Tingkat Pertumbuhan yang Dapat Dipertahankan = ROCE x
(1 – Tingkat Pembayaran)
Tingkat
Pertumbuhan yang Dapat Dipertahankan AALI
TAHUN
|
2012
|
ROCE
|
28.33%
|
Dividen
saham biasa + Div saham preferen
|
1,514,184.00
|
Laba
bersih
|
2,520,266.00
|
Tingkat
pembayaran
|
60.08%
|
1-
tingkat pembayaran
|
39.92%
|
Tingkat
Pertumbuhan yg dapat dipertahankan
|
11.31%
|
Dari
data diatas dapat kita lihat bahwa dengan tingkat pembayaran dividen oleh AALI
sebesar 60,08% menghasilkan tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan
sebesar 11,31% pertahun, tanpa perlu meningkatkan pendanaannya sekarang dan
tingkat profitabilitasnya.
Tingkat
Pertumbuhan yang Dapat Dipertahankan Pesaing AALI
PERUSAHAAN
|
SGRO
|
SMART
|
TBLA
|
TAHUN
|
2012
|
||
ROCE
|
13.02%
|
26.45%
|
14.48%
|
Dividen
saham biasa + Div saham preferen
|
168,890.58
|
574,700.00
|
91,353.00
|
Laba
bersih
|
336,288.97
|
2,152,309.00
|
243,767.00
|
Tingkat
pembayaran
|
50.22%
|
26.70%
|
37.48%
|
1-
tingkat pembayaran
|
49.78%
|
73.30%
|
62.52%
|
Tingkat
Pertumbuhan yg dapat dipertahankan
|
6.48%
|
19.39%
|
9.05%
|
Jika
dibandingkan dengan para sesaingnya, AALI memiliki tingkat pembayaran dividen
yang paling tinggi diantara industri-industri lain yang sejenis. Hal ini sudah
pasti menjadi daya tarik tersendiri dari AALI dari kacamata investor yang ingin
berinvestasi pada saham AALI.
Kesimpulan
Pengembalian atas investasi modal
merupakan indicator penting atas kekuatan perusahaan dalam jangka panjang.
Angka ini menggunakan ukuran ringkasan utama dari laporan laba rugi (yaitu
laba) dan neraca (sisi pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Angka ini dapat
mengungkapkan pengembalian atas investasi modal secara efektif dari berbagai
perspektif contributor pendanaan yang berbeda (kreditor dan pemegang saham).
Secara keseluruhan, tingkat
profitabilitas PT. Astra Agro Lestari berada pada kondisi baik, bahkan yang
terbaik diantara perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama
yaitu perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hal ini didukung oleh tingkat
pengembalian atas aset operasi bersih (RNOA) dan tingkat pengembalian atas
ekuitas biasa (ROCE) AALI yang lebih tinggi diantara para pesaing- pesaingnya.
Walaupun tingkat pengembalian tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun
dan rata-rata industri serupa juga mengalami penurunan, tetapi AALI mampu
mempertahankan posisi tingkat pengembalian atas investasi modalnya lebih tinggi
dibandingkan para pesaingnya. Hal ini diperkuat juga dengan baiknya rasio-rasio
pemanfaatan aset dan tingginya tingkat pembayaran dividen pada tahun 2012
dengan estimasi tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan 11,31%.
Hal ini sudah pasti menjadi daya tarik tersendiri dari AALI dari kacamata
investor yang ingin berinvestasi pada saham AALI.
Pengembalian Atas Investasi Modal dan Analisis Profitabilitas PT. Astra Agro Lestari (Part 4)
Tingkat Perputaran Aset
Perputaran
aset mengukur intensitas pemanfaantan aset oleh perusahaan. Pada umumnya
tingkat perputaran mencerminkan produktivitas relatif tiap aset, atau tingkat
volume penjualan yang kita peroleh dari setiap dollar yang kita investasikan
dalam suatu aset tertentu. Berikut merupakan beberapa rasio yang umumnya
digunakan untuk menilai utilitas dari penggunaan aset perusahaan AALI.
Tabel
Perhitungan Rasio Pemanfaatan Aset Untuk AALI
Perputaran
Piutang usaha
|
||||
Penjualan/Rata-rata
piutang usaha
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Penjualan
|
11,564,319.00
|
10,772,582.00
|
8,843,721.00
|
7,424,283.00
|
Piutang
Usaha
|
40,217.00
|
5,374.00
|
50,668.00
|
150,091.00
|
Rata-rata
piutang usaha
|
22,795.50
|
28,021.00
|
100,379.50
|
83,218.50
|
Perputaran
Piutang usaha
|
507.31
|
384.45
|
88.10
|
89.21
|
Periode
Penagihan Rata-rata
|
||||
Piutang
usaha/hari penjualan rata-rata
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Piutang
usaha
|
40,217.00
|
5,374.00
|
50,668.00
|
150,091.00
|
Penjualan
|
11,564,319.00
|
10,772,582.00
|
8,843,721.00
|
7,424,283.00
|
Hari
penjualan rata-rata
|
32,123.11
|
29,923.84
|
24,565.89
|
20,623.01
|
Periode
Penagihan Rata-rata (HARI)
|
1.25
|
0.18
|
2.06
|
7.28
|
Perputaran
Persediaan
|
||||
Harga
pokok penjualan/saldo persediaan rata-rata
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Harga
pokok penjualan
|
7,206,837.00
|
6,837,674.00
|
5,234,372.00
|
4,322,498.00
|
Persediaan
|
1,249,050.00
|
769,903.00
|
624,694.00
|
610,031.00
|
Saldo
persediaan rata-rata
|
1,009,476.50
|
697,298.50
|
617,362.50
|
695,697.00
|
Perputaran
Persediaan
|
7.14
|
9.81
|
8.48
|
6.21
|
Rata-rata
Jumlah Hari dalam Persediaan
|
||||
Persediaan/Rata-rata
hari harga pokok penjualan
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Harga
pokok penjualan
|
7,206,837.00
|
6,837,674.00
|
5,234,372.00
|
4,322,498.00
|
Persediaan
|
1,249,050.00
|
769,903.00
|
624,694.00
|
610,031.00
|
Rata-rata
hari harga pokok penjualan
|
20,018.99
|
18,993.54
|
14,539.92
|
12,006.94
|
Rata-rata
jumlah hari dalam persediaan (HARI)
|
62.39
|
40.53
|
42.96
|
50.81
|
Perputaran
Aset Operasi Jangka Panjang
|
||||
Penjualan/saldo
aset operasi jangka panjang rata-rata
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Penjualan
|
11,564,319.00
|
10,772,582.00
|
8,843,721.00
|
7,424,283.00
|
Saldo
aset operasi jangka panjang
|
10,548,777.00
|
8,256,350.00
|
6,644,402.00
|
5,856,973.00
|
Saldo
aset operasi jangka panjang rata-rata
|
9,402,563.50
|
7,450,376.00
|
6,250,687.50
|
5,200,554.00
|
Perputaran
Aset Operasi Jangka Panjang
|
1.23
|
1.45
|
1.41
|
1.43
|
Perputaran
Modal Kerja Bersih
|
||||
Penjualan
bersih/rata-rata saldo WC
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Penjualan
|
11,564,319.00
|
10,772,582.00
|
8,843,721.00
|
7,424,283.00
|
Saldo
Operating WC
|
156,369.00
|
390,904.00
|
990,761.00
|
779,305.00
|
Rata-rata
saldo operating WC
|
273,636.50
|
690,832.50
|
885,033.00
|
871,439.50
|
Perputaran
Modal Kerja Bersih
|
42.26
|
15.59
|
9.99
|
8.52
|
Perputaran
Utang Usaha
|
||||
Harga
pokok penjualan/Saldo utang usaha rata-rata
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Harga
pokok penjualan
|
7,206,837.00
|
6,837,674.00
|
5,234,372.00
|
4,322,498.00
|
Saldo
utang usaha
|
565,421.00
|
521,839.00
|
348,847.00
|
238,001.00
|
Saldo
utang usaha rata-rata
|
543,630.00
|
435,343.00
|
293,424.00
|
264,728.00
|
Perputaran
Utang Usaha
|
13.26
|
15.71
|
17.84
|
16.33
|
Jumlah
rata-rata hari utang belum dibayar
|
||||
Utang
usaha/Jumlah rata-rata hari HPP
|
||||
TAHUN
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Harga
pokok penjualan
|
7,206,837.00
|
6,837,674.00
|
5,234,372.00
|
4,322,498.00
|
Saldo
utang usaha
|
565,421.00
|
521,839.00
|
348,847.00
|
238,001.00
|
Jumlah
rata-rata hari HPP
|
20,018.99
|
18,993.54
|
14,539.92
|
12,006.94
|
Jumlah
rata-rata hari utang belum dibayar (HARI)
|
28.24
|
27.47
|
23.99
|
19.82
|
Dari data diatas, dapat kita lihat
rata-rata rasio dari pemanfaatan aset oleh AALI bernilai baik. Perputaran piutang usaha AALI sangat
tinggi (507,31 poin pada 2012) dan terus meningkat tajam dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan oleh jumlah piutang usaha AALI yang nilainya relatif kecil
(40milyar rupiah pada tahun 2012) jika dibandingkan dengan penjualannya
(11triliun rupiah pada tahun 2012). Dari hal ini kita dapat melihat manajemen
mungkin menerapkan kebijakan penjualan kredit yang ketat untuk setiap penjualan
AALI, sehingga piutang menjadi semakin kecil dari tahun ke tahun bahkan sempat
menyentuh angka 5milyar rupiah pada tahun 2011 dibandingkah dengan penjualannya
pada saat itu yang bernilai 10triliun rupiah. Jumlah piutang yang relatif kecil
dibandingkan dengan penjualan juga disebabkan oleh periode penagihan piutang usaha yang semain cepat dari tahun ke tahun,
bahkan dari tahun 2008 sampai 2012 periode penagihan tidak pernah lebih dari
7hari. Hal ini dapat dianggap efektif karena mengurangi potenti piutang tak
tertagih dimasa yang akan dating.
Pemanfaatan aset dari segi perputaran persediaan AALI pada tahun
2012 mengalami penurunan 2,67 poin (dari 9.81 poin tahun 2011 ke 7.14 poin di
tahun 2011). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya saldo persediaan dari tahun
2011 ke tahun 2012 yang cukup signifikan hingga 470milyar rupiah. Peningkatan
persediaan ini mengindikasikan adanya pengendapan persediaan tidak terjual yang
mungkin disebabkan oleh menungkatnya tanaman yang menghasilkan (panen kelapa
sawit) yang tidak sebanding dengan volume penjualan. Pengendapan persediaan ini
juga meningkatkan nilai dari rata-rata
jumlah hari dalam persediaan AALI yang meningkat 21hari pada tahun 2012
dibandingkan tahun 2011.
Pemanfaatan aset operasi jangka
panjang AALI yang dilihat dari nilai perputaran
aset operasi jangka panjang mengalami penurunan yang tidak terlalu
signifikan pada tahun 2012 (0,22 poin) dibandingkan dengan tahun 2011, dan
cenderung stabil jika melihat fluktuasi perputaran aset jangka panjang
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan rata-rata
volume tanaman menghasilkan dan persediaan yang mengendap pada tahun 2012. Pada
aspek perputaran modal kerja bersih
AALI mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2012
(meningkat 26.67 poin). Hal ini menunjukan bahwa dengan rata-rata modal kerja
bersih yang semakin sedikit (menurun
400milyar rupiah) jika dibandingkan dengan tahun 2011 mampu untuk tetap
meningkatkan penjualan, sehingga nilai dari perputaran modal kerja bersih
meningkat cukup signifikan di tahun 2012.
Aset
operasi lancar seperti persediaan sebagian besar didanai oleh utang usaha
(misalnya utang kepada pemasok). Pada rasio perputaran utang usaha AALI mengalami penurunan 2,45 poin pada
tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
saldo utang rata-rata jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan juga terjadi pada jumlah
rata-rata hari utang belum dibayar menjadi 28 hari pada tahun 2012
dibandingkan dengan tahun 2011 yang berjumlah 27 hari.
Berikut
merupakan rasio pemanfaatan aset oleh para pesaing AALI dari industry yang
sama:
Tabel
Perhitungan Rasio Pemanfaatan Aset Pesaing AALI
TAHUN
|
2012
|
2011
|
Perputaran
Piutang usaha
|
||
SGRO
|
51.25
|
93.90
|
SMART
|
9.40
|
12.24
|
TBLA
|
12.31
|
16.32
|
Periode
Penagihan Rata-rata (HARI)
|
||
SGRO
|
13.56
|
0.46
|
SMART
|
33.96
|
37.04
|
TBLA
|
36.44
|
22.50
|
Perputaran
Persediaan
|
||
SGRO
|
6.28
|
7.43
|
SMART
|
7.62
|
8.72
|
TBLA
|
4.88
|
5.15
|
Rata-rata
Jumlah Hari dalam Persediaan (HARI)
|
||
SGRO
|
59.83
|
57.75
|
SMART
|
45.85
|
42.31
|
TBLA
|
84.12
|
70.73
|
Perputaran
Aset Operasi Jangka Panjang
|
||
SGRO
|
1.01
|
1.37
|
SMART
|
3.55
|
4.93
|
TBLA
|
1.45
|
1.71
|
Perputaran
Modal Kerja Bersih
|
||
SGRO
|
7.93
|
6.91
|
SMART
|
8.10
|
8.65
|
TBLA
|
8.63
|
7.68
|
Perputaran
Utang Usaha
|
||
SGRO
|
8.83
|
9.68
|
SMART
|
12.16
|
11.19
|
TBLA
|
12.62
|
13.57
|
Jumlah
rata-rata hari utang belum dibayar (HARI)
|
||
SGRO
|
41.56
|
42.15
|
SMART
|
24.04
|
30.57
|
TBLA
|
32.40
|
27.50
|
Dari
data rasio pemanfaatan aset oleh pesaing-pesaing AALI diatas, dapat disimpulkan
bahwa dari segi pemanfaatan aset di tahun 2012 AALI memimpin industri dengan
perputaran piutang usaha, periode penagihan rata-rata, perputaran modal kerja
bersih, dan perputaran utang usaha yang lebih baik dibandingkan
pesaing-pesainya yang berada di industri perkebunan kelapa sawit di Indomensia.
Langganan:
Postingan (Atom)